berat
ketika kaki melangkah
tak ada sepeserpun yang tergenggam
untuk bertukar segenggam nasi putih
hanya ada tetesan air hujan yang menyamarkan air mata
yang mengalir deras dalam hati
sementara sepasang roda mewah
berjejer rapi menghabiskan ratusan ribu
hanya untuk segelas minuman
Hanya Tuhan yang menggenggam nadiku
Menarik ku kembali bangkit dalam jatuhku
Tuhan yang menatapku
mengangkat sekeping logam untuk terus meniti hidup
diantara gerobak bertumpuk kardus
bersama tasbih yang membasahiku
ketika kaki melangkah
tak ada sepeserpun yang tergenggam
untuk bertukar segenggam nasi putih
hanya ada tetesan air hujan yang menyamarkan air mata
yang mengalir deras dalam hati
sementara sepasang roda mewah
berjejer rapi menghabiskan ratusan ribu
hanya untuk segelas minuman
Hanya Tuhan yang menggenggam nadiku
Menarik ku kembali bangkit dalam jatuhku
Tuhan yang menatapku
mengangkat sekeping logam untuk terus meniti hidup
diantara gerobak bertumpuk kardus
bersama tasbih yang membasahiku

Tidak ada komentar:
Posting Komentar