Akupun masih terjaga bersama doa-doa
yang mengiringku
Kudengar suara jangkrik menepis
dinginku
Tak kutemukan lagi nada dalam radioku
Hanya lantunan merdu sinden sinden yang entah dari mana datangnya
Hanya lantunan merdu sinden sinden yang entah dari mana datangnya
Sesekali kutampar tubuh tubuh semut yang melintasi badanku
Aku tak melihatmu kali ini
Hanya ribuan Tanya yang masih sama“
engkau sedang apa ..?“
Hingga tak sempat pena ini menitikkan
tintanya
Habis berangan tentangmu
Kulantunkan beberapa doa untukmu saat
alam semakin menghitam
Kudengar derap langkah angin malam
Dan akupun masih terjaga
Berharap terlelap sejenak dan
mengharap hadirnya Rabb-ku bersama Jibrilnya
Aku disini masih bertahan untukmu
Hinga malam habis
Yang tersisa hanya bibit bibit merah
fajar
Beriring kicau burung gereja bersautan
Berlantun gema adzan subuh
menggetarkan
Aku terjaga untuk melihatmu
Sepanjang malamku
Untuk melukis
segenap rindu
Hanya untukmu
|
|

Tidak ada komentar:
Posting Komentar