Mentari mencoba menggeliat diantara
gundukan awan
Menelusup kecelah mendung
Samar seperti mata gadis kecil dengan
pakaian lusuhnya
Sesekali menatap muka keriput dengan
pokek kumal selutut
Tampak lesu wajah lelaki berkolaborasi
warna langit
Mendengar rengek dan gelayutan buah
hatinya
Oh dunia ini terasa kejam di benaknya
Uang recehan bergambar kusam pun
beberapa kali diurai
Bertukar sebuah handphone putih tak
bemerek lagi
Awan pun menghilang tatkala senyuman
menggelayut diantara goresan debu di kulitnya
Pengorbanan untuk buah hatinya
Membuatku tersenyum akan indahnya cintahnya

Tidak ada komentar:
Posting Komentar